Ideal Tiga Bulan
Meski sudah ada dan dilakukan sejak cukup lama di luar negeri,
operasi bedah plastik pascabersalin baru mulai dipraktikkan di Indonesia
sejak pertengahan 90an. Menurut dr. Enrina Diah, SpBp, ketertarikan
orang Indonesia terhadap program back in shape instan yang bisa
dilakukan pascaoperasi Caesar ini sangat besar, khususnya mereka yang
mengalami pelonjakan bobot drastis selama hamil, atau di atas sekitar 18
kg. Ini karena, selain proses yang lebih cepat, seringkali pasien
menemukan hasil yang lebih nyata dari operasi bedah plastik daripada
berolahraga secara rutin, untuk mengembalikan tubuh ke ukuran semula.
Mengenai proses sedot lemak pascabersalin yang meliputi breast
augmentation, liposuction, dan tummy tuck ini, dr. Enrina menyatakan,
bahwa operasi sebaiknya dilakukan tiga bulan setelah melahirkan, baik
Caesar maupun normal. Menurut beliau, tiga bulan cukup memberikan waktu
bagi rahim untuk kembali ke ukuran normal. Selain itu, luka-luka bekas
operasi Caesar juga sudah pulih dalam rentang waktu tersebut. Dan ada
beberapa pertimbangan lain yang penting berhubungan dengan hal itu. Saat
hamil, terjadi penumpukan cairan dalam tubuh. Otot-otot pun meregang
karena ukuran janin yang terus membesar. Ini akan membuat hasil operasi
kurang maksimal jika dilakukan sebelum waktu yang dianjurkan, karena
otot yang masih kendur nggak akan berhasil dikencangkan dalam waktu
pemulihan yang sangat singkat. “Di sisi lain, kondisi tubuh yang belum
sepenuhnya pulih dapat meningkatkan risiko pasien menjadi dua kali
lipat,” kata dr. Enrina, yang juga pemilik Ultimo Aesthetic and Dental
Center ini.
Imbangi dengan Olahraga
Operasi bedah plastik untuk membuang lemak tubuh ini memang lebih
banyak diminta oleh pasien pascamelahirkan, tapi tak sedikit juga pasien
bukan hamil yang datang, yang memang mengalami masalah bobot berlebih.
“Mereka yang mengalami penurunan berat badan drastis setelah sekian
tahun mengalami overweight juga bisa menjalani prosedur operasi ini,
karena mereka membutuhkan pengencangan pada bagian kulit tertentu yang
bergelambir karena perubahan berat yang drastis tersebut,” ungkap dr.
Enrina, yang menambahkan bahwa rentang usia pasiennya untuk operasi ini
adalah antara 30-45 tahun.
Meski tak ada syarat khusus bagi pasien untuk bisa menjalani mommy
makeover, beberapa penyakit tertentu yang membahayakan jiwa tetap perlu
mendapat perhatian. Pasien dengan riwayat penyakit jantung berat nggak
disarankan menjalani prosedur operasi ini, karena terlalu berisiko dan
membahayakan dirinya. Sementara itu, pasien dengan hipertensi dan
diabetes masih punya kesempatan, karena dokter akan mengontrol kadar
gula dan tekanan darah mereka sebelum operasi, untuk kemudian
disesuaikan dengan prosedur operasi.
Lebih jauh lagi mengenai mommy makeover, dr. Enrina menjelaskan,
bahwa nggak ada pantangan khusus yang perlu dilakukan pasien sebelum dan
sesudah operasi bedah plastik. Namun karena operasi ini bertujuan
mengembalikan berat badan seperti sebelum hamil, alangkah baiknya kalau
pasien selalu berusaha mempertahankannya, misalnya dengan menjaga pola
makan dan berolahraga secara teratur. Ia juga menambahkan, bahwa
menyusui dan mengurus anak sendiri juga efektif membantu memangkas
kelebihan bobot pascahamil.
Add New Post
10 years ago
0 comments:
Post a Comment